Banyak orang ngerasa bangga kalau bisa multitasking. Nonton video sambil ngerjain tugas, meeting sambil bales chat, atau kerja sambil scrolling medsos. Sekilas terlihat keren dan sibuk, tapi kenyataannya, otak manusia nggak dirancang buat ngerjain banyak hal sekaligus dengan kualitas maksimal.
Pertanyaannya, kenapa multitasking itu buruk? Dan gimana caranya supaya kita bisa fokus pada satu pekerjaan tanpa terdistraksi? Artikel ini bakal kupas tuntas dengan gaya santai ala Gen Z biar kamu nggak terjebak ilusi produktif palsu.
Kenapa Multitasking Itu Buruk?
1. Otak Bukan Mesin Multicore
Beda sama komputer, otak manusia nggak bisa memproses banyak hal secara bersamaan. Yang ada, otak cuma lompat-lompat dari satu tugas ke tugas lain. Ini bikin konsentrasi pecah dan kualitas kerja turun.
2. Produktivitas Turun Drastis
Menurut penelitian, orang yang multitasking bisa kehilangan sampai 40% produktivitas. Jadi bukannya makin cepat selesai, malah makin lama.
3. Tingkat Stres Naik
Pindah fokus terus-menerus bikin otak gampang capek. Hasilnya? Stres lebih tinggi dan mood gampang berantakan.
4. Rentan Salah dan Lupa
Kalau perhatian terbagi, kemungkinan bikin kesalahan jadi lebih besar. Bahkan informasi gampang hilang karena otak nggak sempat menyimpan dengan baik.
5. Nggak Ada Deep Work
Deep work adalah kondisi fokus penuh di mana kita bisa hasilin karya terbaik. Multitasking bikin mustahil masuk ke zona ini karena fokus keburu pecah.
Ilusi Multitasking: Sibuk Tapi Nggak Produktif
Banyak orang merasa “produktif” karena multitasking, padahal sebenarnya cuma kelihatan sibuk. Misalnya:
- Dengerin meeting sambil bales chat → hasilnya dua-duanya nggak maksimal.
- Ngerjain tugas sambil nonton Netflix → tugas molor, film juga nggak dinikmati sepenuhnya.
- Buka 10 tab sekaligus di laptop → akhirnya bingung mana yang harus diselesaikan dulu.
Intinya, multitasking itu lebih ke illusion of productivity, bukan beneran kerja efektif.
Cara Fokus Pada Satu Pekerjaan
Kalau kamu udah sadar kenapa multitasking itu buruk, sekarang waktunya latihan buat fokus ke satu pekerjaan. Nih beberapa tips simpel tapi powerful:
1. Gunakan Teknik Pomodoro
Fokus kerja 25 menit, istirahat 5 menit. Dengan cara ini, otak lebih gampang konsentrasi dan nggak gampang capek.
2. Matikan Distraksi Digital
- Silent notifikasi HP.
- Tutup tab yang nggak relevan.
- Gunakan mode fokus di laptop/HP.
3. Tentukan Prioritas Harian
Pakai metode 1-3-5 rule:
- 1 tugas besar,
- 3 tugas menengah,
- 5 tugas kecil.
Dengan begitu, kamu tahu apa yang harus diselesaikan dulu.
4. Latihan Mindfulness
Latih diri buat hadir penuh saat ngerjain sesuatu. Bisa lewat meditasi singkat atau sekadar tarik napas dalam sebelum mulai kerja.
5. Selesaikan Sebelum Pindah
Jangan buka kerjaan baru sebelum yang lama selesai. Kalau ada ide lain, catat dulu, baru lanjut ke tugas utama.
Tips Gen Z Biar Fokus Nggak Buyar
Anak Gen Z biasanya lebih gampang terdistraksi karena kebiasaan multitasking dari kecil. Nah, coba trik ini biar fokus makin kuat:
- Pakai musik instrumental atau lo-fi biar suasana tenang.
- Gunakan aplikasi produktivitas kayak Notion atau Todoist.
- Reward diri sendiri tiap selesai satu tugas.
- Rapihin meja kerja biar nggak banyak pemicu distraksi visual.
- Pakai teknik batching → kerjain tugas sejenis sekaligus, bukan campur aduk.
Dampak Positif Fokus Pada Satu Pekerjaan
Kalau kamu terbiasa fokus pada satu pekerjaan, manfaatnya luar biasa:
- Hasil kerja lebih berkualitas.
- Produktivitas meningkat.
- Lebih cepat selesai.
- Stres berkurang.
- Lebih mudah masuk ke deep work.
Fokus itu ibarat superpower. Begitu kamu bisa kontrol, hidup bakal lebih gampang.
FAQ: Kenapa Multitasking Itu Buruk
1. Apa multitasking selalu buruk?
Iya, kalau tugasnya butuh konsentrasi tinggi. Tapi kalau hal ringan (misalnya masak sambil denger musik), masih oke.
2. Kenapa multitasking bikin capek?
Karena otak harus pindah fokus terus-menerus, bikin energi cepat habis.
3. Bagaimana cara berhenti multitasking?
Mulai dengan kerjakan satu tugas kecil sampai selesai sebelum pindah ke yang lain.
4. Apakah multitasking bikin lebih lambat?
Iya, karena waktu hilang saat otak transisi dari satu tugas ke tugas lain.
5. Apa hubungannya multitasking dengan kualitas kerja?
Semakin banyak multitasking, semakin tinggi risiko salah dan kualitas turun.
6. Apakah fokus bisa dilatih?
Bisa banget. Dengan teknik Pomodoro, mindfulness, dan latihan konsisten, fokus makin terasah.
Kesimpulan
Kenapa multitasking itu buruk dan cara fokus pada satu pekerjaan udah jelas banget: multitasking bikin produktivitas jeblok, stres naik, dan kualitas kerja menurun. Sebaliknya, kalau kamu bisa fokus ke satu hal, hasilnya lebih cepat, lebih bagus, dan bikin hidup lebih terarah.
Jadi, mulai sekarang jangan bangga lagi bilang bisa multitasking. Lebih keren kalau kamu bisa bilang: “gue fokus, dan kerjaan gue beres dengan hasil terbaik.”